Selasa, 23 Desember 2014

TUGAS RESUM PWL


JQUERY


A. Sejarah JQuery


Pertama kali dibuat oleh John Resign pada tahun 2005, JQuery sendiri pertama kalinya dirilis pada tangga 14 januari 2006. Versi terbaru dari JQuery yaitu versi 1.3.2. Jqueri dibuat terinspirasi dari Behavior code. Menurut pembuatnya hasil dari behavior code tersebut dirasa kurang elegan dan masih belom sempurna, maka dia mengembangkannya dengan JQuery. Dimana penulisan codenya menjadi lebih simple, gampang dan tentunya dengan hasil yang memuaskan.

John Resig merupakan otak dibalik jQuery, karyanya ini pertama kali diumumkan di NYC BarCamp pada awal tahun 2006. Di situs webnya dia mencatat, ia menciptakan jQuery karena ia tidak puas dengan library yang saat itu tersedia dan merasa bahwa seharusnya framework-framework tersebut bias jauh lebih baik dengan mengurangi “syntactic fluff” dan menambahkan control khusus untuk tindakan-tindakan yang bersifat umum.


Kemudian para pengembang datang untuk membantu menyempurnakan library ini, dan akhirnya menghasilkan rilis stabil pertama dari jQueryversi 1.0 padatanggal 2006. Sejakitu, jQuery telah berkembang ke versi 1.7.1 dan telah mempunyai plug-in yang banyak. Sebuah plug-in adalah ekstensi dari jQuery yang bukan bagian dari library inti.


B. Pengertian JQuery

JQuery adalah javascript library, jQuery mempunyai semboyan “write less, do more”. jQuery dirancang untuk memperingkas kode-kode javascript. JQuery adalah javascript library yang cepat dan ringan untuk menangani dokumen HTML, menangani event, membuat animasi dan interakasi ajax. JQuery dirancang untuk mengubah cara anda menulis javascript.

JQuery adalah library Javascript yang dibuat untuk memudahkan pembuatan website dengan HTML yang berjalan di sisi Client. Script JQuery dibuat untuk memudahkan pengaturan document seperti menyeleksi object dengan element DOM dan membuat aplikasi dengan AJAX. Jquery juga menyediakan layanan atau support para developers untuk membuat plug-ins di dalam bahasa Javascript tentunya. Sehingga memungkinkan para developer website membuat website lebih interaktif dengan animasi, efek – efek, tema dan widget. Dengan menggunakan JQuery kita bisa meluapkan kreatifitas untuk membuat website dinamis atau website aplikasi menjadi Powerfull.

Dengan JQuery, suatu halaman web yang menjadi aplikasi web, jika dilihat sourcenya, akan terlihat seperti dokumen HTML biasa; tidak ada kode JavaScript yang terlihat langsung. Teknik pemrograman web seperti ini disebut sebagai unobstrusive JavaScript programming.

Script JQuery dibuat untuk memudahkan pengaturan document seperti menyeleksi object dengan element DOM dan membuat aplikasi dengan AJAX. Jquery juga menyediakan layanan atau support para developers untuk membuat plug-ins di dalam bahasa Java script tentunya. Sehingga memungkinkan para developer website membuat website lebihinteraktifdengananimasi, efek – efek, temadan widget.

JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig, yang dibuat lebih ramping dari librari Prototype yang menjadi inspirasi dari libarari JQuery ini. Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti Prototype.


C. Tujuan Pembuatan JQuery

JQuery merupakan kumpulan JavaScript yang dikemas sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk manipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek, dan melakukan request ke server menggunakan AJAX. Tujuan dari pembuatan jQuery ini hanya satu, yaitu membuat penggunaan JavaScript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai dengan slogan dari jQuery itu sendiri yaitu “Write Less Do More...”.

Dengan adanya jQuery yang mempermudah dalam pembuatan Web Apps yang lebih interaktif dan tentunya Cantik. Ditambah lagi dengan adanya berbagai macam Plugin dari jQuery yang tentunya akan menambahkan kemudahan yang mungkin sebelumnya hanya bisa menjadi khayalan dalam pengembangan aplikasi web.


D. Fungsi JQuery

1. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.

2. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.

3. Mengubah isi dari halaman.

4. Merespond interaksi user dalam halaman.

5. Menambahkan animasi ke halaman.

6. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.

7. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.



E. Kemampuan JQuery

1. Kemudahan mengakses elemen-elemen HTML

2. Memanipulasi elemen HTML

3. Memanipulasi CSS

4. Penanganan event HTML

5. Efek-efek javascript dan animasi

6. Modifikasi HTML DOM

7. Menyederhanakan kode javascript lainnya


F. CARA KERJA JQUERY

Cara kerja jQuery dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. JQuery akan memastikan bahwa semua elemen atau elemen yang diinginkan sudah ditampilkan semua di halaman web, fungsi yang digunakanadalah:

$(document).ready(function(){
//baris kode jQuery akan dijalankan
// apabilasemua elemen sudah ditampilkan semua
});

2. Setelah semua elemen ditampilkan, tahap berikutnya adalah memilih elemen berdasarkan class atau id yang telah didefinisikan. Dalam hal ini, jQuery
menggunakan fungsi Selector.

$("#foto")
$(".sembunyi")
$(".tampil")

3. Setelah elemen dipilih, tahap berikutnya adalah memberikan aksi/ operasi terhadap elemen yang sudah dipilih. Misalnya tombol yang akan menyembunyikan dan memunculkan kembali gambar.

$(".sembunyi").click(function(){
$("#foto").hide("slow");
)};



G. Syntak JQuery

Sintaks jquery biasanya dibuat untuk memilih elemen-elemen HTML dan melakukan aksi terhadap elemen yang dipilih.

Sintaks:

$(selector).action()

Tanda dollar, untuk mendefinisikan jQuery

(selector), untuk menunjukkan elemen yang dipilih atau dituju

action(), adalah jQuery action yang akan dilakukan terhadap elemen yang dipilih

Contoh :

$(this).hide()

– menyembunyikan elemen saat ini

$("p").hide()

– menyembunyikan semua paragraf atau konten dari tag <p>

$(".test").hide()

– menyembunyikan elemen yang mempunya class=”test”

$("#test").show()


H. Apa Yang BIisa Dilakukan Dengan JQuery?

a. Mengakses bagian halaman tertentu dengan mudah.

Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain, pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. JQuery menawarkan cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.

b. Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.

CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.

c. Mengubah isi dari halaman.

Jaman dulu (baca:sebelum JQuery lahir) cukup sulit jika kita akan mengubah sebagian isi dari halaman. Mengubah disini dapat berarti mengganti teks, menambahkan teks atau gambar, mengurutkan suatu daftar (list), menghapus baris tabel dan sebagainya. Dengan JQuery, hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya beberapa baris perintah.

d. Merespond interaksi user dalam halaman.

Website yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi dengan website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling. Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. JQuery melengkapi semuanya dengan tambahan penanganan event-handling yang semakin mudah.

e. Menambahkan animasi ke halaman.

Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF), video, dan sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi (walaupun masih sederhana) yang cukup apik namun ramah bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman ditambahkan atau dihilangkan.

f. Mengambil informasi dari server tanpa me-refresh seluruh halaman.

Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu konsep dasar dari yang namanya AJAX (Asynchronous Javascript and XML). Pada penerapannya, cukup ribet jika harus membangun website dengan konsep AJAX, saat ini banyak library khusus yang berusaha mempermudahnya. JQuery merupakan salah satunya.

g. Menyederhanakan penulisan Javascript biasa.

Semboyan JQuery adalah “Write less, do more” atau dengan kata lain kesederhanaan dalam penulisan code, tetapi menghasilnya tampilan yang lebih. Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.


I. Fitur-Fitur Jquery

Beberapa Fitur yang ada di JQuery :

1. Dalam Pemakaian menggunakan seleksi element DOM, sehingga website lebih dinamis dan interaktif.
Document Object Mode (DOM) adalah object model standar untuk HTML dan XML yang bersifat platform independent. Sebuah web browser tidak harus menggunakan DOM untuk menampilkan dokumen HTML. Namun DOM diperlukan oleh JavaScript yang akan mengubah tampilan sebuah website secara dinamis. Dengan kata lain, DOM adalah cara JavaScript melihat suatu halaman HTML.

2. JQuery bias memanipulasi Class pada CSS dan Support CSS 3

3. Event

4. AJAX

5. Efek-efekdananimasi

6. Ekstensidan Plug-ins

7. Kompatibilitas dengan hamper semua Browser modern

8. Keperluan lain seperti : User Agent, Feature detection danlainnya


J. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN JQUERY

 Kelebihan :

1) Write Less, Do More.

2) Dengan menggunakan jQuery tentu kita telah menyederhanakan penggunaan javascript, karena kita cukup menggunakan fungsi dari library javascript yang ada.

3) Mempercepat coding javascript dalam sebuah website.

4) Dibandingkan bila kita harus mulai sebuah script javascript satu per satu dari nol.

5) Dengan menggunakan jQuery berarti kita telah meringkasnya dan membiarkan jQuery mengolahnya.

6) Fungsi pemakaian beserta contohnya bisa anda lihat di http://jquery.com untuk mempermudah dalam pembelajaran jQuery.

7) Support terhadap CSS1-3 selector, untuk fleksibilitas desain antar muka halaman website dan interaksinya.

8) Halaman website/blog yang dibangun dengan jQuery akan lebih interaktif dan menarik, membuat para pengunjung lebih terkesan.


Kelemahan

1) Walaupun klaim bahwa loading menjadi semakin ringan, web/blog yang tidak menggunakan jQuery alias HTML murni tetap lebih ringan untuk diload terutama dimata CPU dan RAM

2) Dari sisi server hosting pun, CPU dan RAM harus mengalokasikan resource yang mereka miliki untuk menangani request terhadap jQuery. Pada level tertentu request yang sangat banyak melebihi standar akan membebani server tersebut.

3) Solusi: host jquery pada situs lain, seperti Google yang menyediakan request jQuery dari servernya (API).


Refrensi

http://www.slideshare.net/hutomon/j-query-dan-penggunaannya-sebagai-validasi-form-28752968








Tugas Resum PWL "Pengelolaan Hosting"

nama : Shofiyatun
kelas : D3-MI-04
npm : 13.02.8618

Cara Mengelola web hosting melalui cPanel


Jika anda sudah membeli sebuah paket hosting beserta domainnya, maka langkah selanjutnya yaitu mengelola hosting tersebut melalui cPanel agar situs web anda dapat ditampilkan. Perlu anda ketahui bahwa dalam mengelola web hosting anda harus mengetahui dengan benar fungsi dari menu-menu pada cPanel hosting. Berikut ini langkah demi langkah panduan mengelola situs web mulai dari cek email sampai dengan menampilkan situs web anda.

1. Langkah pertama yaitu cek email anda. Ketika membeli web hosting dan domain, anda akan menerima beberapa email yang isinya meliputi informasi mengenai pemesanan hosting dan domain, konfirmasi pembayaran dan pengaturan hosting dan domain anda. Bacalah dengan seksama setiap email dari penyedia jasa web hosting anda. Silahkan anda juga mengecek nama situs anda untuk memastikan apakah situs web anda sudah siap digunakan atau belum. Jika masih tertulis index of/ berarti situs web anda sudah siap digunakan namun belum ada isinya.

2. Langkah kedua login ke situs anda dengan cara mengetikkan pada web browser anda http://www.nama-situs-anda.com/cpanel jika anda membeli paket hosting dan domain. Namun bila anda hanya membeli paket hosting tanpa membeli nama domain, maka anda hanya bisa masuk dengan mengetikkan nama IP server hosting anda seperti ini xxx.xxx.xxx.xxx/cPanel. Alamat IP ini tercantum dalam email yang anda terima.

3. Kemudian akan login dengan username dan password anda seperti yang tertera pada email anda. Jika berhasil, anda akan ditampilkan menu cPanel. Menu cPanel inilah yang nantinya untuk mengatur situs web anda. Anda cek terlebih dahulu keberadaan fasilitas seperti email, ftp, statistik web, backup sampai dengan aplikasi web server pendukung lainnya apakah sudah sesuai dengan yang dijanjikan atau belum. Jika tidak, anda dapat komplain ke penyedia jasa web hosting tersebut.

4. Langkah berikutnya yaitu menginstal aplikasi web server seperti wordpress, joomla, web forum atau yang lainnya sesuai dengan rancang bangun situs web anda. Namun jika anda berencana membuatnya sendiri anda dapat langsung menguploadnya melalui FTP. Untuk menginstal aplikasi wordpress, joomla, web forum atau program web server lain, anda dapat menggunakan Fantastico yang tersedia di menu cPanel. Pada contoh kali ini kita akan menginstal aplikasi wordpress ke dalam situs web anda. WordPress merupakan sebuah aplikasi web yang dapat memudahkan kita dalam membuat sebuah blog/situs web. Dukungan template dan plugin yang melimpah memudahkan kita dalam pengoperasiannya. Kemudian, ketika anda menginstal wordpress pastikan direktori program yang anda install terletak pada direktori utama yaitu di www.nama-situs-anda.com.

5. Setelah anda install aplikasi wordpress, langkah selanjutnya yaitu mengisi situs web anda dengan berbagai informasi, gambar dan lain-lain. Anda dapat login ke situs anda dengan mengetikkan url : http://www.nama-situs-anda/wp-admin/. Setelah itu anda login dengan memasukkan username dan password anda ketika anda membuat wordpress. Ingat, username dan password yang anda buat di wordpress berbeda dengan username dan password cPanel anda. Sedikit tips bagi anda belum mengerti cara menggunakan wordpress, anda dapat mencari tutorialnya di google.com dengan mengetikkan kata kunci “tutorial wordpress”. Sekarang, situs web anda sudah dapat digunakan. Silahkan anda buka situs web anda http://www.nama-situs-anda.com.

6. Untuk membuat email situs anda seperti admin@nama-situs-anda.com, support@nama-situs-anda.com dan sebagainya, anda dapat membuatnya di menu mail pada cPanel. Anda klik Email Accounts. Pada menu tersebut anda dapat membuat email dengan username dan password serta kapasitas penyimpanan yang anda tentukan sendiri. Hampir semua penyedia jasa web hosting sudah mensupport untuk membuat email accounts tak terbatas. Anda juga dapat membuat mailinglist, autoresponder email, forwarding email dan lain-lain.

7. Untuk mengupload file ke situs web, anda dapat dengan mudah mengirimnya melalui FTP (File Transfer Protocol). Untuk melakukannya, terlebih dahulu anda membuat FTP accounts di menu Files pada cPanel. Setelah anda membuat FTP accounts, sekarang anda dapat bertukar file dari komputer anda ke situs anda. Walaupun sudah ada program File Manager di menu Files pada cPanel, namun performanya kurang menggembirakan. Anda memerlukan program FTP Client agar proses transfer file dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Program FTP yang gratis dan mudah digunakan yaitu FileZilla yang dapat anda download di http://filezilla-project.org/download.php. Setelah anda download anda install di komputer anda. Kemudian anda login dengan FTP account anda, jangan lupa pastikan alamat server situs web anda benar. Setelah login, anda tinggal drag file yang ingin upload ataupun di download. Anda juga dapat melakukan perubahan nama file/folder.

8. Untuk mem-backup situs anda, anda dapat menggunakan menu Files pada cPanel. Kemudian anda pilih Backup Wizard. Backup Wizard merupakan fasilitas untuk membuat file cadangan/backup agar sewaktu-waktu ketika server sedang bermasalah file situs anda tidak ikut hilang. Sebaiknya anda rutin mem-backup situs anda, minimal 1 bulan sekali. Setelah anda backup file situs anda, kemudian anda download file backup tersebut.

9. Untuk menjaga situs web anda dari serangan pencurian data oleh para hacker, sebaiknya anda atur juga keamanannya melalui menu security pada cPanel hosting anda. Dengan adanya proteksi data pada situs web, maka keamanan data anda akan lebih terjamin. Anda juga dapat memblokir IP address yang kerap digunakan hacker untuk menyerang situs anda.

10. Langkah terakhir dalam mengelola cPanel hosting yaitu dengan mengecek statistik situs web anda. Dengan statistik tersebut, anda dapat dengan mudah mengetahui :

- kapasitas bandwidth dan space yang telah anda habiskan

- history pengunjung situs anda secara lengkap yang meliputi : rekap pengunjung harian, mingguan dan bulanan, IP pengunjung, jumlah halaman yang di klik, dan lain-lain.

- tersedia statistik yang dapat membantu anda menganalisis kunjungan situs anda.

Pada menu cPanel hosting anda akan menjumpai berbagai menu statistik, antara lain : latest visitors, bandwidth, raw access logs, analog stats, error log, choose log program dan awstats. Program awstats merupakan program yang banyak digunakan karena menunya lebih lengkap dan menarik.

Demikianlah gambaran umum cara mengelola hosting yang benar melalui cPanel hosting. Menu cPanel hosting masing-masing penyedia jasa web hosting berbeda-beda. Oleh karena itu, anda perlu mencoba demonya sebelum anda membeli. Demo cPanel hosting ini dapat anda akses di JogjaHost dengan alamat : http://111.68.113.26:2082/login?user=democpan&pass=cpandemo

Jika anda masih mengalami kesulitan dalam pengoperasian cPanel anda dapat menanyakan lebih lanjut pada teknikal support penyedia jasa web hosting anda.





Sumber : http://blog.jogjahost.com/cara-mengelola-web-hosting-melalui-cpanel/

Minggu, 13 April 2014

MID Pemrograman Terstruktur

MID sem2 C++ ^_^ 

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <stdio.h>

char nama [20];
int angka,jm_sks,spp_ttp,spp_var,jm;

main(){
cout<<"Nama\t= ";
gets (nama);
cout<<"Program\t: "<<endl;
cout<<"[0] D3"<<endl;
cout<<"[1] S1";
cout<<endl<<"Masukkan Pilihan\t= ";
cin>>angka;
cout<<"Jumlah SKS\t= ";
cin>>jm_sks;

if(angka==0)
    {spp_ttp=400000;
    spp_var=50000*jm_sks;
   }

else if(angka==1)
    {spp_ttp=600000;
    spp_var=50000*jm_sks;
    }
cout<<"SPP Tetap = "<<spp_ttp<<endl;
cout<<"SPP Variabel = "<<spp_var<<endl;
jm=spp_ttp+spp_var;
cout<<"Jumlah Yang HArus Dibayar = Rp."<<jm;



getch();}

Rabu, 02 April 2014

CSS

CSS


CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet. Menurut wikipedia, CSS adalah aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman. Css saat ini di kembangkan oleh World Wide Web Consortium atau yang biasa lebih dikenal dengan istilah W3C. Css bukan menggantikan kode html, tetapi hanya di fungsikan sebagai penopang atau pendukung dari file html yang berperan dalam penataan kerangka dan layout web.

1. Aturan Penulisan CSS

Prinsip dasar penggunaan CSS di dalam dokumen HTML adalah untuk menyediakan style yang digunakan untuk mengatur bagian-bagian HTML. Contoh, suatu style dapat di pakai untuk mengatur jenis, ukuran, dan bahkan warna suatu teks. Style mengandung dua bagian yaitu selektor dan deklarasi properti. Selektor untuk menyatakan bagian dalam HTML yang akan diatur melalui style. Sedangkan properti untuk menyatakan sifat dalam tag HTML yang diatur melalui style.

Sintaks penulisannya :

 

2. Css Bersifat Case Sensitive

Maksud case sensitive disini membedakan huruf kapital dan huruf kecil. Hal ini penting diketahui karena kalau kita ingin menulis nama kelas atau nama ID dalam style. Contoh :



Maka nim akan dibedakan dengan Nim ataupun NIM.
Untuk memberikan nama dalam CSS misalnya untuk nama kelas atau nama ID agar mudah dipahami gunakan penamaan yang mengandung makna dan mudah dipahami oleh orang.Contoh :

nama seperti warnaMerah lebih baik dari pada wmr.
warnaMerah bisa juga ditulis menjadi warna-merah atau warna_merah.
Tanda minus (-) ataupun garis bawah ( _ ) boleh dipakai untuk nama.
Namun yang perlu di ingat, warnaMerah, warna-merah, warna_merah adalah tiga nama yang berbeda. Penulisan nama boleh menggunakan angka, tetapi spasi atau tanda-tanda lain tidak boleh digunakan untuk nama.

3. Komentar

Komentar adalah suatu bagian dalam kode yang diperlakukan bukan sebagai kode, melainkan berfungsi sebagai keterangan bagi pembaca kode. Pada dokumen HTML, komentar diawali dengan <!-- dan diakhiri dengan -->. Adapun pada CSS, komentar ditulis dengan awalan /* dan diakhiri */.

Sintaks Penulisannya:


4. Cara Menggunakan CSS

Untuk menggunakan CSS, ada 3 cara yang bisa kita gunakan yaitu Embedded Style Sheet, Inline Style Sheet, dan Linked Style Sheet.

4.1 Embedded Style Sheet
Embedded Style Sheet adalah cara penulisan kode dimana penulisan CSS dilakukan pada tag HTML, yaitu pada tag <style> ... </style> dan sebelum tag <body>. Pada tag tersebut akan disisipkan kode CSS yang akan digunakan oleh tag HTML.

Sintaks penulisannya :


Contoh Program :

<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Latihan 1</title>
<style type="text/css">
/* Ini Selektor h1 di jadikan sebuah komentar
h1{
background-color:purple;
}
*/
body{
background-color:blue;
color:white;
}
h1{
text-align:center;
}
p{
text-align:right;
font-size:18px;
font-weight:bold;
color:yellow;
}
hr{
color:red;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>=|| TOKO PAKAIAN MURAH MERIAH ||=</h1>
<p>Jl.Gratis No.008, Condong Catur, Sleman<br/>
Yogyakarta
</p>
<hr />
</body>
</html>

4.2 Inline Style Sheet

Inline Style Sheet adalah cara penggunaan CSS langsung pada tag HTML yang di butuhkan saja. Cari ini dilakukan umumnya dikarenakan hanya sedikit properti yang dibutuhkan.

Sintaks penulisannya :


Contoh Program:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Latihan 2</title>
</head>
<body>
<h1 style="background-color:red; color:white; text-align:center">Belajar Pemrograman Web CSS</h1>
<p style="border:1px solid">
CSS adalah aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
</p>
<p>CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet.</p>
</body>
</html>

4.3 Linked Style Sheet

Linked Style Sheet adalah cara yang dianjurkan untuk menggunakan kode css dengan HTML. Metode ini merupakan cara pengerjaan dimana antara kode css dan HTML di pisahkan. Untuk menggunakan kode css yang telah dipisahkan ini, maka dalam kode html dibuat skrip yang isinya adalah memanggil file css tersebut untuk digunakan dalam kode html. Untuk me-link/memanggil kode css di dalam kode html, bisa menggunakan kode berikut.

Sintaks penulisannya :


Contoh Program :
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Latihan 3</title>
<link rel="stylesheet" href="style.css" type="text/css" />
</head>
<body>
<h1>TANAMAN HIAS BUNGA</h1>
<h2>ANGGREK</h2>
<p>Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.</p>
</body>
</html>

style.css
body{
background:url(latar.jpg);
font-family:Georgia;
}
h1{
background-color:purple;
text-align:center;
color:white;
}
h2{
color:red;
font-size:25px;
}
p{
margin-left:50px;
color: blue;
font-size:24px;
}

5. Jenis-Jenis Selektor

5.1 Tag / elemen HTML

Menggunakan tag yang terdapat pada HTML. Setiap tag yang ada dalam HTML bisa dijadikan selector.
Contoh :


5.2 kelas

Penggunaan selektor kelas akan diawali pengan tanda titik ( . ) di awal penulisannya, kemudian pada tag HTML ditambahkan class = (nama kelas).
Contoh :


5.3 ID

Selektor ID digunakan untuk mendefinisikan tag secara individual atau spesifik. Penggunaan selector ID akan diawali dengan tanda pagar ( # ).
Contoh :


Style diatas akan digunakan oleh tag yang mengandung identitas khusus header, misalnya: <div id = “atas”>

Contoh Program :
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Latihan 4</title>
<link rel="stylesheet" href="gaya.css" type="text/css" />
</head>
<body>
<div id="atas">
Toko Onlineku
</div>
<h1>Deskripsi:</h1>
<div class="isi">
Toko online ini menjual barang-barang elektronik baru dan bekas dengan harga yang terjangkau.</div>
</body>
</html>

gaya.css
#atas {
background-color:red;
color:white;
font-size:50px;
text-align:center;
}
h1 {
color:black;
}
.isi{
font-family:arial;
font-size:30px;
color:blue;
}

6. Grouping Element

Tag DIV dan SPAN digunakan untuk mengelompokkan element-element HTML. Span digunakan untuk mendefinisikan inline content, sementara div digunakan untuk block level content. Perbedaan dari kedua tag tersebut adalah sebagai berikut:
Tag div akan membagi halaman web secara otomatis meskipun di dalam tag div tersebut tidak diatur format stylenya (css).
Tag span hanya akan mengatur konten/isi yang dilingkupinya tanpa membagi halaman web ke dalam bagian-bagian kecil (seperti yang dilakukan tag div).

Contoh Program :
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
<title>Latihan 5</title>
<style type="text/css">
div{
font-family:verdana;
color:#0000FF;
background-color:#FFFF00;
font-size:36px;
text-align:center;
width:800px;
}
</style>
</head>
<body>
<div>
<p>Ini Contoh Penggunaan DIV</p>
</div>
<span style="font:Arial; color:#FF0000; font-size:24px">Ini Contoh dalam Span dengan warna merah</span>
</body>
</html>


REFERENSI 
Kadir, Abdul. (2011). From Zero to be a Pro: CSS Tip dan Trik untuk menyertakan Cascading Style Sheets dalam halaman Web. Yogyakarta: Andi Offset. Saputra, Agus. (2012). Web Trik: PHP, HTML5 dan CSS3. Jasakom.

Rabu, 26 Maret 2014

Tugas Pemrograman Web

Hasil Sementara Tugas Pemrograman Web

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Untitled Document</title>
</head>

<BODY bgcolor=#ccc text=#000>
<h1>CURRICULUM VALUE</h1>
 <hr width=100% align=left>
  <h2>Data Pribadi</h2>
<table width="498" border="0">
  <tr>
    <td width="122">Nama</td>
    <td width="6">:</td>
    <td colspan="2"><input type="text" name="nama" /></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Tempat Tanggal Lahir </td>
    <td>:</td>
    <td><input type="text" name="nama" /></td>
    <td><select name="tgl">
      <option value="1">01 </option>
      <option value="2">02 </option>
      <option value="3">03 </option>
      <option value="31">31 </option>
    </select>
      <select name="bln">
        <option value="1">01 </option>
        <option value="2">02 </option>
        <option value="3">03 </option>
        <option value="12">12 </option>
      </select>
      <select name="thn">
        <option value="1901">1901 </option>
        <option value="1902">1902 </option>
        <option value="1903">1903 </option>
        <option value="2000">2000 </option>
    </select></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Jenis Kelamin</td>
    <td>:</td>
    <td colspan="2"><input type="radio" name="gender" value="pria" />
    Laki-Laki</td>
  </tr>
  <tr>
    <td colspan="2">&nbsp;</td>
    <td colspan="2"><input type="radio" name="gender" value="wanita" />
    Perempuan</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Agama </td>
    <td>:</td>
    <td><input type="text" name="agama" /></td>
    <td>&nbsp;</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Alamat</td>
    <td>:</td>
    <td colspan="2"><textarea name="alamat" cols="24" rows="4"></textarea></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>No Telp / HP </td>
    <td>:</td>
    <td colspan="2"><input type="text" name="nama" /></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Hobi </td>
    <td>:</td>
    <td width="159"><input type="checkbox" name="hoby2" value="membaca" />
    Membaca Buku  </td>
    <td width="193"><input type="checkbox" name="hoby3" value="kesenian" />
Kesenian</td>
  </tr>
  <tr>
    <td colspan="2">&nbsp;</td>
    <td><input type="checkbox" name="hoby" value="olahraga" />
    Olah Raga  </td>
    <td><input type="checkbox" name="hoby4" value="belanja" />
Belanja</td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Komentar </td>
    <td>:</td>
    <td colspan="2"><textarea name="komentar" cols="24" rows="4"></textarea></td>
  </tr>
</table>
 <h2>Data Pendidikan</h2>
 <table width="388" border="0">
   <tr>
     <td width="158">Sekolah Dasar</td>
     <td width="10">:</td>
     <td width="207"><textarea name="komentar" cols="30" rows="3"></textarea></td>
   </tr>
   <tr>
     <td>SMP</td>
     <td>:</td>
     <td><textarea name="komentar" cols="30" rows="3"></textarea></td>
   </tr>
   <tr>
     <td>SMA / SMK</td>
     <td>:</td>
     <td><textarea name="komentar" cols="30" rows="3"></textarea></td>
   </tr>
   <tr>
     <td>Perguran Tinggi</td>
     <td>:</td>
     <td><textarea name="komentar" cols="30" rows="3"></textarea></td>
   </tr>
 </table>
 <p>&nbsp;</p>
 
 

<form action=# method=get>
  <p>&nbsp;</p>
  <p>&nbsp;</p>

</form>
</body>
</html> 

</body>
</html> 

Template by:

Free Blog Templates